Puisi 'Sastra Inggris' | Tugas Kuliah

Puisi 'Sastra Inggris'

Tak ada angin, tak ada hujan

            Siang terik dikala itu tak mengurungkan atau mematahkan niatku untuk pergi menghampiri salah satu bank terdekat yang ada. Sangat senang bukan kepalang ketika aku diumumkan mendapatkan sebuah undian besar satu miliar rupiah. Bak menjadi putri raja. Datanglah aku ke tempat yang sering kujumpai namun jarang kusinggahi. “Selamat siang, ada yang bisa dibantu.” Ucap ramah seorang mbak-mbak teller, dengan gigi tertata rapi. Lalu kuceritakan tujuan maksud kedatanganku. Tak banyak waktu lama, dengan ramah petugas teller itu melayani dengan baik. Hatiku mulai gemetar, ada kupu-kupu yang membuncah dalam perut. Bayangkannya saja aku tak pernah, sekarang aku mendapatkan bagai tertimpa durian runtuh. Ah tapi kurasa bukan, kalau tertimpa durian mah sakit, kalau ini namanya tertimpa uang, lekas sembuh aku pasti. Aku pegang tas ku erat-erat, aku perlakukan dengan hati-hati bagai seorang putri dalam kerajaan. Bergegaslah aku keluar. Diperjalanan, aku membayangkan hal-hal yang sudah menjadi aku impikan. Dengan uang sebanyak ini, aku pasti bisa pergi kemanapun yang aku mau, beli barang-barang ber-merek terkenal tanpa pusing-pusing melihat tag harga. Kemudian aku bisa membeli makanan termahal yang aku mau. Indaaaah sekali hidup bagai rasa-rasa kesurga-surgaan. Aku pun berjalan dan terus berjalan memikirkan betapa bahagianya membawa uang sebanyak ini. Tanpa ada beban, tanpa ada duka. Semua hanya tawa, semua hanya suka. “Woi buruan jalan! Udah giliran elu tuh yang jalan yang lain udah pada nunggu... ngayal apa sih tuh duit-duitannya berantakan!” Seru Dini sembari menggerak-gerakkan tubuhku. Lalu aku terkaget-kaget dengan berkata “Ah, sial.. ternyata ini hanya sebuah permainan, dan uang yang ku pegang ini hanyalah uang palsu.. padahal tadi udah hampir jadi milyarder tuh” Ucapku. Iya milyarder, milyarder khayalan..” Teman-temanku tertawa

0 Response to "Puisi 'Sastra Inggris'"

Post a Comment